Pendidikan Formal vs Learning by Doing: Mana yang lebih penting untuk Entrepreneur? bersama Prof. Aurik di Future Gate 2025

Kementerian Pendidikan HPMI Yordania, membuka awal tahun mereka dengan mengadakan program kerja unggulan: Future Gate 2025, yang acara ini sukses menyita perhatian mahasiswa dan generasi muda Indonesia dengan tema besar “Terlahir untuk Mewarisi Semesta”. Future Gate 2025 dirancang sebagai sarana pengembangan potensi pribadi dengan mengundang  profesional sebagai narasumber pada rangkaian webinar, mengadakan diskusi kelompok terarah dengan tema yang sesuai dan menarik, serta asesmen-asesmen di setiap sharing sessionnya.

Salah satu sharing session yang menarik ialah tentang “Mewarisi Indonesia dan Dunia: Manajemen Berkelanjutan” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Aurik Gustomo S.T., M.T., seorang Guru Besar di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau menjelaskan tentang betapa kompleksnya perubahan  dan perkembangan zaman saat ini, beliau juga menjelaskan bagaimana dampaknya terhadap dunia pekerjaan serta memaparkan solusinya dengan memberikan penjelasan tentang manajemen organisasi yang sehat dan efektif.

Pembahasan yang sangat relate datang dari pertanyaan mahasiswi saat sesi tanya jawab, tentang “mana yang lebih diutamakan dalam dunia entrepreneurship? menyelesaikan pendidikan formal dulu atau learning by doing? Melihat banyaknya orang yang mengatakan bahwa entrepreneur adalah sebuah passion, banyak pengusaha  sukses yang dulunya putus sekolah, banyaknya tokoh-tokoh berpengaruh di dunia bahkan mereka tidak menyelesaikan kuliah strata 1 nya.”

Pertanyaan itu ditanggapi oleh Prof. Aurik sebagai berikut:

“Secara kasat mata, yang ditonjolkan dan muncul menjadi pemberitaan populer ialah yang gak sekolah tapi bisa sukses. Namun percayalah bahwa lebih banyak orang sukses yang memiliki pendidikan minimal S1“

Beliau mendukung bahwa ketika berbisnis, kita harus terjun langsung ke lapangan itu sendiri, tidak bisa hanya menelan teori-teori saja, bagaikan orang yang belajar untuk berenang, jika ia hanya mempelajari teknik berenang tanpa menyelam ke dalam air tentu saja ia tidak akan mahir dalam berenang.

Prof. Aurik juga menjelaskan bahwa dalam dunia bisnis, “Seeking opportunity” tidak bisa hanya dengan mendengarkan text book namun butuh penglihatan lebih mendalam dengan terjun langsung ke lapangan bisnis itu sendiri,  learning by doing merupakan hal yang harus dilalui jika kita ingin menjadi entrepreneur sukses, namun di samping hal yang kita lakukan, pastikan kita juga memiliki cukup ilmu agar bisa menghadapi masalah-masalah yang akan muncul.

Pendidikan formal dan learning by doing bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan, melainkan bisa saling melengkapi. Pendidikan formal memberikan dasar teori, analisis kritis, dan wawasan yang lebih luas, sementara learning by doing memberikan pengalaman nyata, keberanian mengambil risiko, dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan bisnis.

Dengan mengombinasikan keduanya, kita dapat memanfaatkan pendidikan formal untuk membangun dasar yang kuat, lalu memperkaya pemahaman itu dengan pengalaman nyata di lapangan. Dengan begitu, keberlanjutan bisnis dapat lebih terjaga karena didukung baik oleh pengetahuan teoritis maupun keterampilan praktis.

Future Gate telah menjembatani banyak pemahaman baru kepada para partisipannya lewat sharing session berkualitas, sebuah program gratis yang sangat pantas untuk mendapatkan dukungan dan apresiasi yang besar dari masyarakat.

 

Kontributor: Jihan Amalia Rossa

Editor: Khaerul Umam

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *