Amman – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, melakukan kunjungan ke Darul Ifta Yordania. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Yordania, serta meningkatkan pemahaman bersama mengenai isu-isu keagamaan dan kebijakan publik.
Dalam pertemuan tersebut, Anies Baswedan disambut hangat oleh Grand Mufti Kerajaan Yordania Hasyimiah, Prof. Dr. Ahmad Ibrahim Al Hasanat. Ia ditemani oleh beberapa orang di antaranya Chiki Fawzi, Seniman muda; Muhammad Chozin Amirullah, mantan Ketua PB HMI; Usamah Abdul Aziz, juru bicara Anies Baswedan; Sahrin Hamid, Ketua Gerakan Rakyat; dan lainnya.
Ia membahas berbagai topik terkait pengembangan dialog lintas agama dan tantangan global yang dihadapi umat muslim saat ini. Hari ini umat Islam sedang dijajah pemikirannya. Perang pemikiran sangat berbahaya karena bisa menembus jendela rumah.
Ia berharap Generasi Z bisa meneruskan pesan-pesan Rasulullah kepada masa depan. Pesan-pesan keislaman yang mempersatukan, membangun kedamaian dan keteduhan sehingga bukan saja dirasakan umat Islam tapi seluruh umat manusia.
“Seperti Syair yang bagus dengan kata-kata yang indah membutuhkan penyanyi yang merdu agar syair tersebut terdengar dengan indah, sehingga pesannya tersampaikan dengan baik dan indah.” ujar Anies.
Selain itu, Anies juga mengajak para ulama dan cendekiawan Yordania untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam mengembangkan pemikiran moderat yang dapat menjawab tantangan zaman. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi kerja sama antara kedua negara dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial.
Grand Mufti mengatakan, “Darul Ifta terbuka lebar untuk Indonesia. Darul Ifta selalu siap untuk membuka kerja sama dengan Indonesia. Indonesia mempunyai banyak kesamaan karena sama-sama berpaham Ahlusunnah wal Jama’ah.”
“Setiap tamu dari Indonesia, baik itu yang resmi atau tidak, mereka adalah tamu kita, Darul Ifta terbuka lebar untuknya, jika ingin berkunjung.” lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, Anies bertanya tentang, “Apa rencana para ulama di masa yang akan datang dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat?”
“Kita tidak boleh berpaling dari perkembangan zaman, justru harus bisa memanfaatkannya dengan baik, data mengatakan bahwa saat ini dalam satu hari ada 100 juta pertanyaan yang dilontarkan kepada AI, melebihi jumlah penduduk di dunia, maka tugas ulama mempersiapkan jawaban yang lebih spesifik, karena AI tidak bisa menjelaskan dengan detail, di sini lah peran ulama dibutuhkan.” Jawab Ibrahim al Hasanat. Grand Mufti Yordania.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan apresiasinya terhadap Darul Ifta yang telah menyambutnya dengan hangat dan berterima kasih kepada negara Yordania yang telah mendidik anak-anak bangsa Indonesia dengan baik.
Ia menitipkan anak-anak Indonesia agar dididik dengan baik sehingga ketika pulang ke Indonesia bisa menjadi duta-duta bagi umat Islam yang menyebarkan pemikiran moderat.
Di akhir pertemuan keduanya saling memberikan hadiah kitab dan cinderamata sebagai bentuk terima kasih serta kenang-kenangan atas pertemuan itu.
Sebelum mengakhiri pertemuan, Grand Mufti mengajak Anies Baswedan untuk mengenalkan sejarah Darul Ifta dari awal berdiri hingga saat ini, kemudian ditutup dengan foto bersama.
Reporter: Gilang Fazlur Rahman
Editor: Khaerul Umam

Akun Resmi HPMI Yordania, dikelola oleh Kementerian Komunikasi & Informasi