Desa Parang: Harmoni Aksi dan Kolaborasi

Amman, 19 Oktober 2024Pengabdian masyarakat bukan hanya tentang datang membantu, tapi juga tentang meninggalkan jejak perubahan. Itulah yang dicoba dilakukan oleh 30 delegasi Kementerian Sosial dan Masyarakat HPMI (Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia) Yordania dan World Youth Action (WYA), sebuah lembaga relawan muda yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Mereka berasal dari segala penjuru di Indonesia dan mengenyam pendidikan di berbagai sekolah dan kampus ternama di Indonesia. Sebagian dari mereka pun berkuliah di luar negeri, yakni Yordania, Turki, dan Belanda. Untuk mengoptimalkan program, ada dua dokter dengan STR yang ikut bergabung bersama para pelajar dan mahasiswa. 

Lembayung senja Desa Parang, Kepulauan Karimunjawa mewarnai kiprah para delegasi selama tujuh hari, dari tanggal 12 hingga 18 September 2024. Desa Parang memiliki keindahan alam yang luar biasa, namun juga menghadapi tantangan serius di sektor kesehatan, pendidikan, bahkan pariwisata. Melalui kolaborasi ini, para relawan berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata demi kemajuan desa ini. 

Kesehatan: Sunat Massal, Pemeriksaan Kesehatan, dan Lain-lain
Di sektor kesehatan, mahasiswa dan para dokter menyelenggarakan  layanan pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Pembantu untuk warga. Mereka memeriksa berbagai masalah kesehatan umum seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu, ada juga program-program lain yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat: penyuluhan gizi dan lomba memasak makanan sehat yang dimeriahkan oleh ibu-ibu di  Desa Parang. Sungguh bervariasi kreasi makanan yang dibuat: ikan bakar, nugget ikan, bahkan sate lilit ikan. Dilengkapi dengan sayur, buah potong, dan pencuci mulut, membuat suasana semakin manis dan semarak. 

Penyuluhan Tentang Gizi dan Pedoman Hidup Bersih dan Sehat. Foto/Kementerian Sosial dan Masyarakat HPMI Yordania

Pendidikan: Penyuluhan Gizi, Donasi Buku, dan Lain-lain
Teman-teman yang berkiprah di bidang pendidikan memberikan penyuluhan tentang gizi dan pedoman hidup bersih dan sehat dengan cara yang menarik. Entah melalui permainan berhadiah, bernyanyi bersama, dan lain-lain. Perpustakaan juga mendapatkan buku baru untuk anak-anak, agar mereka bisa memperluas wawasan dan meningkatkan minat baca. Berbagai kegiatan belajar sambil bermain dan kelas mengaji juga dilakukan untuk mendukung pendidikan di desa ini. 

Pariwisata: Papan Tanda, Video Promosi, dan Lain-lain
Divisi pariwisata berfokus pada pengembangan potensi wisata Desa Parang. Mereka membuat papan tanda wisata beserta pemetaannya yang menunjukkan lokasi-lokasi menarik di desa. serta menghasilkan video promosi yang menampilkan keindahan alam dan budaya lokal. Ada Pantai Batu Merah, Pantai Batu Hitam, dan Sunrise Point.Diharapkan, video ini dapat mengundang lebih banyak wisatawan untuk datang dan mendukung ekonomi lokal. Yang tak kalah unik, penyuluhan pembuatan keripik kelapa juga diselenggarakan untuk membantu sektor pariwisata berkembang. 

Apa Kata Warga?
Tanggapan dari penduduk Desa Parang sangat positif. Banyak dari mereka merasa bahwa kehadiran para mahasiswa memberikan manfaat yang besar. “Kalau saja kalian bisa tinggal lebih lama, pasti akan lebih banyak yang bisa dibantu,” ungkap salah satu warga. Ucapan ini menggambarkan betapa pentingnya program seperti ini bagi masyarakat lokal. 

Selama tujuh hari pengabdian di Desa Parang, program-program yang dilaksanakan berhasil memberikan dampak nyata. Dari kesehatan hingga pariwisata, kontribusi yang diberikan oleh para delegasi Sosmas HPMI Yordania dan WYA telah memberikan harapan baru bagi masyarakat desa. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di berbagai desa lain di Indonesia untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. 

 

Kontributor: Eka Prasetya dan Lista Nisrina S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *