Food Journey: Membawa Cita Rasa Kuliner Asia Tenggara ke Yordania

Irbid — Food Journey adalah sebuah acara bazar kuliner yang menghadirkan kekayaan cita rasa kuliner dari berbagai negara di Asia Tenggara. Acara ini menjadi kesempatan unik untuk mengeksplorasi keanekaragaman kuliner khas dari setiap negara ASEAN.

Acara ini diprakarsai oleh Kementerian Ekonomi HPMI Yordania yang berlangsung secara bersamaan dengan perlombaan kategori non-akademik sekaligus bagian dari ASEAN Festival 2024 tepatnya pada tanggal 20-21 Desember 2024 yang digelar di depan Gymnasium Yarmouk University.

Keunikan Food Journey

Food Journey dirancang untuk menjadi ruang interaksi yang menyatukan berbagai latar belakang, mempererat persaudaraan antar bangsa, dan merayakan kekayaan kuliner Asia Tenggara. Hal ini menjadi nilai plus dari rangkaian acara ASEAN Festival karena selain dari tujuan Food Journey itu sendiri, juga berperan untuk meredakan ketegangan yang terjadi di lapangan.

Para mahasiswa bisa memanjakkan lidahnya dengan kuliner khas Asia Tenggara yang menggiurkan seperti rendang, pempek, dan sate dari Indonesia; nasi lemak, char kyaw teow, dan laksa dari Malaysia; hainese chicken rise, chili crab dan kaya toast dari Singapura; tom yum goong, pad thai dan green curry dari Thailand; Adobo, sinigang dan turon dari Filipina; ambuyat, nasi katok, dan kelupis dari Brunei Darussalam. Selain mencicipi makanan, pengunjung juga disuguhkan pengalaman budaya autentik, melalui dekorasi khas dan live music yang menghidupkan suasana bazar.

Keseruan Lomba Master Chef

Food Journey semakin menarik ketika perlombaan Master Chef hadir di antara bazar kuliner yang membuat suasana lebih meriah dan seru. Lomba ini berlangsung selama 3 jam dengan perwakilan dari setiap negara yang lolos melaju ke sesi final sekaligus menjadi pamungkas acara Food Journey.

“Overall program sangat menarik dan meriah cuma lack beberapa perkara seperti waktu acara bermula sangat lewat dari waktu yg diberitahu, so mungkin lepas ni perlu diperbaiki dari segi ketepatan masa. Kemudian untuk acara memasak, lebih baik jika juri-juri ni terdiri dari setiap negara (Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapore) memandangkan program ni ASEAN Festival supaya tak berlaku salah faham dari segi rasa makanan, seperti yang berlaku hari tu juri comment yang nasi dagang itu pramatang walhal nasi itu udah matang loh, memang rasanya begitu kalau di Malaysia, kalau ada juri dari Malaysia sudah tentu diorang akan maklumkan nasi tu dah matang dan masalah seperti ini dapat dielakkan. Harapannya semoga masalah seperti yang di atas dapat diperbaiki dari semasa ke semasa”. Tutur Balqis, Finalis Master Chef delegasi Malaysia.

Food Journey telah berhasil menyatukan dan mengobati rasa rindu akan cita rasa kuliner khas dari berbagai negara Asia Tenggara. Dan lomba Master Chef dengan beberapa perbaikan kedepannya bisa berpotensi menjadi ikon dari ASEAN Festival.

 

Reporter: Faras Azryllah

Editor: Khaerul Umam

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *