Tantangan Baru di Era Modern: Menghadapi Pola Kehidupan yang Berubah

Di era modern ini, kita sebagai Gen Z hidup dalam dunia yang sangat banyak dikelilingi oleh teknologi dan informasi. Perkembangan pesat dalam bidang teknologi komunikasi, transportasi, dan globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam cara kita berinteraksi, bekerja, dan berkomunikasi. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat berbagai tantangan baru yang harus dihadapi oleh individu, masyarakat, dan bangsa. Artikel ini akan membahas beberapa tantangan utama di era modern dan bagaimana kita dapat mengatasinya.     

Kecanduan Teknologi dan Media Sosial

Salah satu tantangan terbesar di era modern adalah kecanduan terhadap teknologi, khususnya media sosial. Banyak orang, terutama generasi muda, menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di platform media sosial. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan penurunan produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi kita untuk menerapkan batasan dalam penggunaan teknologi. Mengatur waktu layar dan mendorong aktivitas di luar ruangan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada perangkat digital.

Dilansir The New Republic, berdasarkan penyelidikan di Amerika, berbagai media sosial seperti Tik Tok, Instagram, dan lainnya dapat menimbulkan Adiksi setelah menonton 260 video atau kurang dari 35 menit. Penggunaan berlebihan berdampak negatif terhadap kesehatan mental seperti hilangnya keterampilan analitis, pembentukan memori, pemikiran kontekstual, empati, dan peningkatan kecemasan. Algoritma Tiktok akan memberi prioritas kepada content creator yang dianggap menarik secara visual sehingga memaksakan dan memberikan standar kecantikan. Dokumen internal menunjukkan betapa mudahnya pengguna muda dibawa ke Rabbit Hole yang menyedihkan setelah terlibat dengan konten “sadnotes”. Hanya memerlukan waktu 20 menit setelah terpapar konten “sadnotes” pengguna akan mengalami peningkatan rasa sedih, suasana hati yang kacau, hingga depresi. Inilah salah satu dampak buruk media sosial.

“Oleh karena itu, keterkaitan dan kecanduan pada media sosial perlu dikurangi secara perlahan sebab berlebihan dalam menggunakan media sosial akan berdampak buruk,” ujar salah satu pendakwah milenial, Habib Husein Jafar dalam diskusi bertajuk Pemuda Tersesat di kanal YouTube. Ia memberikan solusi mengatasi habbit (kebiasaan) seseorang yang kecanduan media sosial dengan riyadhah (olahraga) atau latihan. Dalam konteks ini, riyadhah bertujuan untuk mengubah kebiasaan dengan menyadari dan menjaga jarak dari media sosial.  Latihan ini, menurutnya, harus diawali dengan kesadaran bahwa media sosial terlalu banyak menghabiskan waktu. Karena medsos sudah terlalu banyak madharatnya sehingga perlu memasukan konten-konten positif untuk menghindari keburukan yang dilakukan oleh media sosial. Selain itu, lanjut dia, penting menyadari bahwa hidup kita bukan hanya untuk media sosial saja dan perlunya mengatur waktu dalam bermain media sosial. Artinya, tidak menghabiskan waktu untuk menonton hal-hal yang sia-sia,” ujar penulis buku Seni Merayu Tuhan itu.

Dijelaskan oleh Habib Husein, rata-rata orang menghabiskan waktunya di Instagram dan Tik Tok karena terlalu mudah mengaksesnya. Untuk itu, ia menyarankan agar setiap membuka dan menutup aplikasi harus log out terlebih dahulu setelah itu kemudian dimasukkan ke folder yang terdapat password.

Habib Husein juga melihat ada bencana besar yang diciptakan media sosial saat ini. Pertama, hilangnya kepakaran, sekarang semua orang bisa berbicara tentang segala hal. Kedua, hilangnya waktu bersama orang-orang terdekat. Media sosial kerap kali mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

“Kita tidak bisa menyalahkan media sosial atau menerapkan fatwa haram karena zamannya telah berubah dan kita diciptakan sebagai pribadi yang merdeka maka harus ada persiapan melawan segala sesuatu yang buruk. Jangan mau dijajah oleh media sosial,” pesan Habib Husein.

Perubahan Iklim dan Lingkungan

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang tidak bisa diabaikan. Aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab telah menyebabkan pemanasan global, pencemaran, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Salah satu dampak yang kita lihat sekarang ini adalah tingginya suhu panas di Indonesia. Masyarakat modern perlu menyadari dampak dari tindakan mereka dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Mengurangi penggunaan plastik, beralih ke energi terbarukan, dan mendukung kebijakan ramah lingkungan adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghadapi tantangan ini.

Ketidakpastian Ekonomi dan Pekerjaan

Dinamika pasar kerja yang terus berubah, terutama dengan munculnya otomatisasi dan kecerdasan buatan menciptakan ketidakpastian bagi banyak pekerja. Banyak profesi yang terancam punah, sementara pekerjaan baru yang muncul memerlukan keterampilan yang berbeda. Bahkan berita hangat yang kita ketahui sekarang adalah syarat para pelamar kerja yang sangat spesifik, contohnya seperti harus berumur maksimal 22 tahun dan sudah bergelar sarjana. Untuk menghadapi tantangan ini, pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi sangat penting. Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan ini dengan mengikuti kursus, pelatihan, dan pendidikan lanjutan untuk tetap relevan di pasar kerja.

Polarisasi Sosial dan Politik

Era modern juga ditandai dengan polarisasi sosial dan politik yang semakin tajam. Perbedaan pandangan yang mencolok, baik dalam hal politik, agama, maupun budaya sering kali menyebabkan konflik dan perpecahan, apalagi akhir tahun ini akan diadakan pemilihan umum kepala daerah serentak  di berbagai wilayah. Menghadapi tantangan ini memerlukan dialog terbuka dan toleransi. Masyarakat perlu belajar untuk mendengarkan, menghargai sudut pandang orang lain, dan membangun jembatan komunikasi untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik.

Kesehatan dan Kesejahteraan Mental

Di tengah kesibukan dan tekanan hidup yang semakin meningkat, kesehatan mental sering kali terabaikan. Stres, kecemasan, dan depresi menjadi masalah yang umum di kalangan masyarakat modern. Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan menyediakan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan mental. Kegiatan seperti meditasi, olahraga, dan dukungan sosial dapat membantu individu menjaga kesehatan, pola pikir sehat, keseimbangan mental, dan emosional.

Kesimpulan

Era modern membawa banyak tantangan baru yang memerlukan perhatian dan tindakan dari setiap individu dan masyarakat. Dengan kesadaran, pendidikan, dan kolaborasi, kita dapat mengatasi berbagai tantangan ini dan membangun masa depan yang lebih baik. Menghadapi tantangan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan sikap positif, percaya diri, dan kemauan untuk beradaptasi. Kita dapat menemukan solusi yang tepat dan menciptakan perubahan pola hidup yang signifikan. Di tengah semua perubahan ini, penting untuk terus mengingat nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama.

 

Kontributor: Muhammad Arfin Ramadhan

Editor: Khaerul Umam

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *