Musyawarah Besar: Janji Agha dan Ukaasyah untuk HPMI
Irbid – Kamis, 10 April 2025. Panitia KPU HPMI Yordania menggelar acara Musyawarah Besar untuk pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden HPMI Yordania 2025-2026 di Qoah Almasiyah. Acara ini dilakukan demi mengambil keputusan bersama melalui diskusi dan pertimbangan pendapat semua pihak atas pasangan capres dan cawapres HPMI Yordania periode selanjutnya. Musyawarah Besar ini dihadiri oleh 134 orang termasuk panitia KPU, pengurus HPMI, DPA HPMI, dan anggota HPMI yang terbagi oleh 42 orang secara langsung dan 92 orang melalui zoom.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua KPU HPMI Yordania, Abiyyu Raihan yang memaparkan teknis rangkaian musyawarah dan alur kegiatan KPU HPMI Yordania dari hari tersebut sampai alur kegubernuran yang akan datang.
Selanjutnya, sambutan kedua oleh Presiden HPMI Yordania, Ahmad Alif Alfawaz menyampaikan, “Musyawarah ini bukan sebuah formalitas, melainkan refleksi untuk ke depannya, menyusun arah perjuangan HPMI, mengajak aktif untuk menyuarakan ide, saran dan gagasan. Jadikan musyawarah ini untuk ajang pemersatu, bukan pemecah. Semoga dengan adanya acara ini bisa menghasilkan keputusan yang baik. Pesan untuk Capres dan Cawapres, jangan karena jabatan yang tinggi menjadikan lupa melihat ke bawah.  Lapangkan hati, tepati janji, dan yang paling penting jangan korupsi.”
Sesi Sidang Pemilihan
Sesi ini Dipimpin oleh Andika Ibrahim Nasution sebagai Presidium I, Adikza Nurul Islam, Lc., sebagai Presidium II, dan Sultan Maulana Masyriki, sebagai Presidium III. Sidang dimulai dengan pembacaan mekanisme dan tata tertib Musyawarah Besar. Kemudian dilanjutkan dengan sidang pemilihan Dewan Perwakilan Anggota dan pengesahan Dewan Perwakilan Anggota.
Sebelum dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tunggal HPMI Yordania, sidang diskorsing terlebih dahulu selama 1×5 menit karena kuorum belum memenuhi syarat sembari menunggu adzan Isya selesai, lalu sidang dilanjutkan.
Visi dan Misi Capres dan Cawapres HPMI Yordania 2025-2026 
Visi: Mewujudkan HPMI Yordania sebagai wadah bersinergi terintegrasi menciptakan dampak positif dan mewujudkan keberlanjutan.
Misi:
  1. Memperkuat Kolaborasi, Sinergi & Gotong Royong
  2. Meningkatkan kualitas & Kapasitas SDM
  3. Memberikan Kontribusi Positif bagi Masyarakat
  4. Menjaga Keberlanjutan Organisasi
Program Unggulan:

1. SIMBA (Silaturahmi Antar Pengurus Baru dan Lama)

Wadah yang mempertemukan pengurus lama dengan pengurus baru untuk transisi kepengurusan, transformasi informasi serta menjaga keberlanjutan dan inovasi program.

2. EDUFAIR
Mengadakan sesi webinar bersama akademisi yang berpengalaman untuk mempersiapkan dan memperkenalkan program magister di berbagai negara studi kepada Mahasiswa Indonesia yang ada di Yordania serta bekerjasama dengan PPI Negara lainnya.
3. HPMI SUMMIT
Kegiatan yang disi oleh penampilan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa 3 daerah dan seni dari Indonesia untuk menguatkan tali silaturahmi masyarakat HPMI dan ditutup dengan malam penghargaan untuk Pengurus dan Mahasiswa Berprestasi.
Sesi Musyawarah dan Diskusi Forum
Catatan: pertanyaan dan jawaban sudah disederhanakan dengan menjaga poin penting di dalamnya.
(Hamdi) “Apa tujuan utama atau alasan kalian nyapres?” (Jawaban) “Berawal dari niat yang baik untuk tujuan yang baik. Sebagaimana sabda Nabi SAW. khoirunnas anfauhum linnas, sayangnya banyak orang yang kurang merealisasikannya dengan maksimal, maka dari itu, dengan posisi presiden yang tinggi ini akan lebih besar dampaknya untuk menyebar kebermanfaatan. Kita sedari dulu juga sudah mengabdi kepada HPMI dan insyaallah ikhlas menjalaninya.”
(Bilal) “Berapa lama jangka waktu yg dijanjikan untuk membentuk DPA?” (Jawaban) “Dengan segala pertimbangan, insyaallah akan dibentuk dalam jangka waktu satu bulan setelah pengangkatan.”
(Rudi) “kerja sama eksternal seperti apa yang akan kalian lakukan untuk HPMI?” (Jawaban) “Untuk bentuk kerja sama secara detailnya belum dibahas lebih dalam, tapi ada satu program unggulan kita yaitu Edufair untuk jenjang magister yang cocok untuk skema baru dalam kerja sama eksternal nanti. Dan berkaca dari periode sebelumnya, kerja sama HPMI sangat harmonis dan bahkan romantis, HPMI sudah berada di dalam track yang baik dan kami akan menjaga hubungan itu seperti antara HPMI dan PPIDK, PPI Dunia, ataupun yang lainnya.”
(Ayu) “Bagaimana salah satu cara untuk membangun semangat dan meningkatkan minat partisipasi mahasiswa untuk HPMI?” (Jawaban) “Perlu diketahui, HPMI tidak bisa semena-mena mewajibkan. HPMI hanya menjadi wadah. Dengan mengetahui landasan acara yang dilaksanakan maka semangat partisipan akan terbangun. Selain itu, kita akan perhatikan hal-hal kecil seperti tidak meremehkan segala bentuk kegiatan dan hadir tepat waktu.”
(Sidiq) “konsep desentralisasi total seperti apa yang kalian maksud?” (Jawaban) “Desentralisasi yang nantinya setiap kegubernuran akan mempunyai AD/ART masing-masing sesuai dengan kebutuhan daerahnya. Manfaatnya akan terlihat dari peningkatan inovasi dan kinerja per daerah, transparansi keuangan, dan fleksibilitas HPMI dalam birokrasi internal. Kementerian pusat hanya mengurusi birokrasi eksternal dan melakukan pengawasan terhadap kegubernuran. Dengan desentralisasi ini, pemberdayaan akan lebih meningkat dan kaderisasi akan lebih teratur.”
(Andika) “Langkah apa untuk meminimalisir terjadinya bentrok agenda antara pusat dan daerah?” (Jawaban) “Untuk menanggulangi hal tersebut, tentunya kita akan melakukan rapat proker dan membuat kalender kegiatan per bulan supaya tidak ada yang bentrok. Evaluasi bulanan dan pemantauan untuk program yang akan dilaksanakan adalah langkah yang tepat untuk hal ini.”
(Rifla) “kalau misalnya ada mahasiswa baru non muslim ataupun yang tidak bernorma muslim, bagaimana menyikapinya?” (Jawaban) “Sebenarnya hal ini sudah ada sebelumnya, ada satu orang yang non muslim, di American University, dia masuk lewat web kampus, tentu kita membuka seluas luasnya, tapi perlu ada treatmen sedikit, mengajarkan norma dan budaya disini.”
(Adikza) “Terkait regenerasi, HPMI itu terkesan stagnan dengan ditandainya paslon tunggal. Apa langkah kongkrit untuk memastikan sistem HPMI untuk lebih aktif dalam kepengurusan atau kegiatan?” (Jawaban) “Lebih membuka mata untuk mahasiswa baru khususnya dalam kepengurusan. Terlebih lagi dalam kepanitiaan. Namun, tetap perlu dipertimbangkan. Dengan dibentuknya Kementerian PSDM ini yaitu salah satunya untuk menunjang kaderisasi.”
(Falah) “Menarasikan keberlanjutan, kepemimpinan periode sebelumnya bisa dibilang sudah mendekati kesempurnaan. Semisal, untuk periode sebelumnya 90% sudah baik, apa 10% yang harus diperbaiki untuk langkah kongkrit ke depannya?” (Jawaban) “Beberapa proker yang mirip tupoksinya atau benefitnya akan dikembangkan. Mengelaborasikannya menjadi satu program yang maksimal.”
(Rahma) “Tentang program unggulan, apa yang ingin ditingkatkan, mengingat HPMI adalah PPIN terbaik. Sedangkan program unggulan kalian itu cenderung dalam ruang lingkup internal. Sedangkan, diperlukan juga program yang bersifat eksternal untuk mencapainya.” (Jawaban) “Kita akan memaksimalkan program yang ada. Seperti HPMI Summit kalau dikemas dengan baik, dengan media yang bagus dan adanya media partner, maka eksternal juga akan melihat. Kemudian Edufair merupakan adopsian dari Future Gate, jadi evaluasi Future Gate akan diperbaiki di sini dan engagementnya lebih besar.”
(Fabian) Ini adalah pertanyaan intuitive thought. Ketika membuat keputusan, sejauh mana malian menguasai metodologi decision making?” (Jawaban) “Ilmu kepemimpinan itu bukan ilmu yang pasti, dan dalam kepemimpinan itu, kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka sama kita. Kita akan menimbang kemanfaatan dan mudorotnya, kita di sini mewakili rakyat yg akan dipimpin. Di sanalah kita memutuskan keputusan. (SWOT Analysis)
(Andika) Seperti yang kita ketahui, HPMI sedang disorot. Ketika nanti ada undangan-undangan yang berkaitan dengan isu politik Indonesia, ditakutkan kita tidak bisa menjawab, mengingat kita tidak langsung terlibat di sana karena jauh dari tanah air. bagaimana kalian menyikapi hal ini? (Jawaban) “Ada tiga poin untuk menyikapi hal ini.
  1. Membuat instagram khusus untuk menanggapi isu politik di Indonesia supaya lebih aktif menyuarakannya.
  2. Memaksimalkan Kementerian PSDM dengan membuat kajian tentang nasionalisme
  3. Membangun lingkungan yang suport untuk berdiskusi mengenai isu sosial atau politik di Indonesia.”
(Navi) “Bagaimana upaya meningkatkan critical thinking untuk masyarakat HPMI Yordania?” (Jawaban) “Dengan mengurangi kegiatan yang bersifat ceremonial dan memfokuskan pada kegiatan pendidikan. Alasannya, supaya punya tenaga, biaya, dan waktu lebih. Sebenarnya HPMI sudah dalam track nya, dibuktikan dengan adanya komunitas literasi seperti Read Revive, bahkan kita perlu membangunkan LPI dari tidurnya. Critical thinking bukan hanya tanggung jawab HPMI, tapi ini tentang moral dan jiwa seluruh mahasiswa Indonesia.”
(Andika) “ad hoc yang sudah dibentuk masih belum maksimal, bagaimana upaya meningkatkan kualitasnya?” (Jawaban) “Kalau kegubernuran sudah terbentuk kita akan menyusun AD/ART bersama orang yang ahli, di mana orang tersebut memiliki kepedulian terhadap HPMI. Selain itu, kita juga mengupayakan orang yang masih berusia produktif kuliah supaya lebih semangat dan maksimal. Selain itu kita berencana mengadakan diskusi tentang ad hoc sekurang-kurangnya 2 minggu sekali.”
(Furqan) “Tentang desentralisasi total, saya khawatir, eksistensi kementerian pusat makin menurun, ditakutkan nanti terdapat AD/ART daerah  yang tidak bisa diintervensi dan memungkinkan kementerian pusat kehilangan haknya. Bagaimana cara menangani kekhawatiran ini?” (Jawaban) “Terkait AD/ART daerah dan pusat, akan dikoordinasikan lagi antara keduanya. Dipastikan tidak mungkin adanya ketidakseimbangan, karena sudah ada koordinasi, dan di bawah pengawasan kementerian pusat, jadi tidak mungkin ada AD/ART yang tidak bisa diintervensi itu. Dalam pembentukan AD/ART, daerah kebanyakan akan mengadopsi dari AD/ART pusat sesuai kebutuhan, Jika memang dibutuhkan.“
Sesi Konfirmasi dari Peserta Forum dan Musyawarah Mufakat
Sebelum berlanjut ke sesi ini, pasangan Capres dan Cawapres dipersilahkan untuk meninggalkan forum terlebih dahulu, selagi forum bermusyawarah. Dalam sesi ini menimbulkan pro kontra mengenai keputusan dan persetujuan forum. Musyawarah dan debat sengit mewarnai pesta demokrasi HPMI Yordania hingga larut malam. Suasana di lingkungan Musyawarah Besar semakin memanas.
Setelah lamanya musyawarah panjang dari semua pihak, akhirnya forum menyepakati untuk mengadakan pemungutan suara antara paslon kontra kotak kosong, dikarenakan suara tidak sampai mufakat, dengan aturan: Hasil suara dinyatakan menang apabila suara sah mencapai 50% +1 dari jumlah total suara. Setelah itu, Musyawarah Besar ditutup oleh Presidium setelah durasi 6 jam setengah lamanya dan diakhiri dengan pembacaan doa serta foto bersama.

 

Kontributor: Faras Azryllah
Editor: Faras Azryllah
Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *